DPU CKPP Banyuwangi Uji Mutu U-Ditch Pastikan Kualitas Drainase Tahan Lama

$rows[judul]
Petugas DPU CKPP Banyuwangi saat melakukan test kekuatan U-Ditch. (IG DPU CKPP)

Banyuwangi, Sekitarkita.Co – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus meningkatkan kualitas infrastruktur, salah satunya melalui pengujian teknis material drainase sebelum dipasang di lapangan. Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan dan Permukiman (DPU CKPP) Banyuwangi secara khusus melakukan uji mutu pada komponen u-ditch, beton pracetak yang berperan vital dalam sistem saluran air.

Pengujian dilakukan menggunakan metode hammer test, yakni teknik pengukuran kekuatan beton tanpa merusak strukturnya. Alat khusus digunakan untuk memantulkan tekanan ke permukaan beton, lalu mengukur kekuatan tekan berdasarkan pantulan tersebut.

"Kami tidak ingin proyek drainase hanya selesai secara administratif. Fokus kami adalah kekuatan dan ketahanan jangka panjang. Maka, kualitas material harus dipastikan sejak awal," ujar Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman DPU CKPP Banyuwangi, Edi Purnomo.

Baca Juga :

Menurut Edi, u-ditch yang berkualitas buruk bisa berdampak besar terhadap kerusakan jalan akibat saluran air yang tidak berfungsi optimal. Karena itu, tim teknis dari Jabatan Fungsional Pembina Jasa Konstruksi dilibatkan langsung dalam proses uji teknis ini.

Selain bagian dari standar prosedur teknis, Edi menyebut kegiatan ini juga sebagai bentuk pembinaan terhadap penyedia jasa konstruksi. Dengan adanya pengujian sejak awal, penyedia jasa terdorong untuk lebih disiplin dalam menjaga mutu produksi beton pracetak yang digunakan.

"Kalau dari awal materialnya bagus, tentu konstruksinya bisa lebih kokoh dan minim masalah di masa depan. Ini penting untuk efisiensi dan kenyamanan masyarakat," tegasnya.

DPU CKPP menegaskan bahwa semua pekerjaan fisik yang bersumber dari APBD Banyuwangi harus memenuhi standar teknis, tak hanya dari sisi pengerjaan tetapi juga dari kualitas bahan yang digunakan. Pengujian semacam ini akan menjadi prosedur tetap dalam pengawasan proyek-proyek pembangunan.

Metode hammer test dipilih karena aman dan efisien. Tanpa perlu membongkar atau merusak bentuk beton, kekuatannya sudah dapat diukur secara langsung. Hal ini dinilai sangat efektif untuk mengetahui kelayakan material sebelum digunakan di lapangan.

Uji coba dan simulasi yang dilakukan selama bulan Juni ini menjadi landasan penting untuk pelaksanaan pembangunan drainase yang lebih tertib dan terstandar. Edi berharap upaya ini menjadi langkah awal menuju infrastruktur yang tangguh dan berkelanjutan.

“Semoga kualitas infrastruktur yang kami bangun benar-benar dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat Banyuwangi,” pungkas Edi. (*)