![$rows[judul]](https://www.sekitarkita.co/asset/foto_berita/IMG_20250225_235342.jpg)
Banyuwangi, Sekitarkita.Co - Semangat gotong royong dan kebersamaan mewarnai peresmian Sekretariat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Banyuwangi yang terletak di Kertosari, Banyuwangi. Pembangunan sekretariat yang dimulai sejak Juni 2024 ini, merupakan wujud nyata dari sinergi antara kader aktif, alumni, dan simpatisan GMNI.
Acara peresmian dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wakil Bendahara Umum (Wabendum) DPP GMNI, Ketua DPD GMNI Jawa Timur, para alumni, kader aktif dari cabang dan komisariat, serta warga sekitar.
Kehadiran mereka menjadi saksi atas komitmen GMNI Banyuwangi dalam menghadirkan ruang yang bermanfaat bagi organisasi dan masyarakat.
Baca Juga :
Ketua Cabang GMNI Banyuwangi, Rizka Nanda Aprilita, dalam sambutannya menekankan bahwa sekretariat ini adalah perwujudan dari gagasan para alumni untuk menciptakan "rumah besar" bagi seluruh keluarga GMNI.
Sekretariat ini diharapkan menjadi pusat kegiatan konsolidasi, diskusi, pendampingan, dan pelatihan, tidak hanya bagi kader GMNI, tetapi juga bagi masyarakat sekitar yang membutuhkan.
"Sekretariat ini dirancang dengan konsep rumah adat Using, yang mencerminkan kearifan lokal Banyuwangi. Kami berharap, tempat ini dapat dimanfaatkan secara produktif oleh keluarga besar GMNI, alumni, dan masyarakat untuk berbagai kegiatan positif," kata Rizka, Selasa (25/2/2025).
Dr. Hary Priyanto, Ketua Alumni GMNI Banyuwangi, mengungkapkan bahwa pembangunan sekretariat ini dilandasi oleh niat baik dan semangat gotong royong, tanpa melalui proses pengajuan proposal.
"Sekretariat ini dibangun secara swadaya, berkat gotong royong dari alumni, kader aktif, dan simpatisan. Ini adalah implementasi nyata dari ajaran Bung Karno," tegasnya.
Wabendum DPP GMNI, Rifqi Nuril Huda, dalam pidatonya menyampaikan harapan agar sekretariat ini dapat menjadi tempat untuk mempertajam keilmuan kader, baik dalam bidang akademik maupun organisasi, serta menjadi pusat kontrol sosial. Ia juga mengingatkan tentang tantangan yang dihadapi kader GMNI di era globalisasi ini.
"Kondisi geopolitik dan ekonomi dunia, serta konflik internasional, akan berdampak pada Indonesia. Implikasi dari problematika internasional, seperti pertumbuhan ekonomi yang lambat dan rendahnya investasi, dapat menyebabkan penurunan daya beli dan PHK," jelas Rifqi.
Untuk itu, lanjut dia, kader GMNI harus mampu mengembangkan diri, menggali kekuatan pemikiran, dan membangun jaringan yang kuat.
"Gunakan fasilitas sekertariat gotong royong ini untuk mengembangkan diri, menggali kekuatan pemikiran, hingga sebagai akses jejaring kader dan senior untuk meraih cita-cita," pungkasnya. (*)